Ekonomi

Benarkah Iran Bakal Tutup Selat Hormuz? Harga Bitcoin (BTC) Terjun ke Bawah US$100.000

×

Benarkah Iran Bakal Tutup Selat Hormuz? Harga Bitcoin (BTC) Terjun ke Bawah US$100.000

Sebarkan artikel ini


Harga Bitcoin tergelincir ke US$99.800 setelah parlemen Iran menyetujui proposal penutupan Selat Hormuz. Langkah ini terjadi sehari setelah AS membombardir situs nuklir Iran.

Dengan persetujuan akhir yang masih menunggu di Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, pasar kini bersiap menghadapi risiko gangguan energi yang kian nyata. Sebagai informasi, Hormuz sendiri adalah jalur vital bagi suplai minyak global, dan guncangan makro sebesar ini bisa mengguncang pasar kripto secara signifikan.

Dampak Potensial dari Penutupan Hormuz

Selain Bitcoin, Ethereum juga terjerembap 4% ke bawah US$2.200, dan XRP meluncur di bawah US$2 untuk pertama kalinya sejak April. Likuidasi kripto dalam 24 jam terakhir mencapai US$950 juta, mencerminkan sentimen risk-off yang semakin dalam.

Namun, kenapa? Selat Hormuz menjadi jalur hampir 25% pengiriman minyak dunia. Menutup titik kritis ini akan langsung memperketat suplai energi global.

Harga minyak bisa melonjak, memicu inflasi dan menunda pemangkasan suku bunga oleh bank sentral.

Dampaknya akan terasa di seluruh ekonomi. Konsumen menghadapi tagihan bahan bakar yang lebih mahal. Sementara itu, pelaku bisnis dibebani biaya produksi dan logistik yang membengkak.

Sebagai respons, investor biasanya beralih ke aset safe haven seperti obligasi AS dan dolar, menguras modal dari aset berisiko seperti kripto.

Pasokan Minyak Global Melalui Selat Hormuz | Sumber: X/The Kobeissi Letter

Tekanan inflasi akibat energi juga akan menggoyahkan target inflasi 2% Federal Reserve. Jika The Fed memberi sinyal pengetatan lanjutan, maka imbal hasil riil bisa meningkat.

Secara historis, imbal hasil riil yang lebih tinggi akan menekan Bitcoin karena meningkatkan biaya peluang dari menyimpan aset tanpa imbal hasil.

Risiko Pasar Kripto & Keterkaitannya dengan Faktor Makro

Aksi jual terbaru di pasar kripto mencerminkan tekanan yang meluas di pasar global. Likuidasi mayoritas terjadi pada posisi long Bitcoin dan Ethereum. Kenaikan VIX dan pelebaran selisih imbal hasil Treasury menandakan penyusutan anggaran risiko.

Selain itu, hedge fund dan trader ritel kerap menggunakan leverage di kripto. Pergerakan harga yang tajam memicu margin call, sehingga memperparah penurunan.

Dengan metrik leverage saat ini yang masih tinggi, penurunan lebih lanjut tetap mungkin terjadi jika ketidakpastian terus berlanjut.

Di saat yang sama, penguatan dolar biasanya berkorelasi dengan pelemahan kripto. Lonjakan pada Indeks Dolar AS bisa memperdalam penurunan Bitcoin, bahkan menyeretnya ke kisaran US$95.000.

Prospek & Indikator Kunci

Trader perlu mencermati tiga perkembangan berikut:

  • Keputusan SNSC: Voting akhir terkait penutupan Selat Hormuz.
  • Harga Minyak: Lonjakan di atas US$100 per barel bisa memperparah inflasi.
  • Sinyal The Fed: Pernyataan terkait kebijakan suku bunga akibat gejolak energi.

Singkatnya, potensi penutupan Selat Hormuz oleh Iran memperbesar risiko makro bagi pasar kripto.

Jika disetujui, tekanan pada Bitcoin dan aset digital lainnya kemungkinan akan terus berlanjut hingga muncul kejelasan geopolitik dan stabilitas energi.

Bagaimana pendapat Anda tentang Selat Hormuz yang dilaporkan bakal ditutup dan efeknya ke pasar kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iphone 16 pro max mas rizky cair gara gara jepe mahjong wins 2 bye bye nokia balokbermain mahjong diwaktu yang tepat penghasilan tak terduga dari scatter hitamslot gacor