loading…
Sebuah hasil imbang yang memicu amarah dan perdebatan sengit mengguncang laga pemungkas Grup B putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia / Foto: Football Palestine
Pertandingan krusial yang seharusnya menjadi penentu nasib Palestina di hadapan pendukung sendiri justru diwarnai oleh performa yang disebut kurang greget dari tim berjuluk Ksatria. Statistik menunjukkan penguasaan bola yang timpang, dengan Palestina hanya mencatatkan 30 persen berbanding 60 persen milik Oman.
Meski demikian, Palestina mampu mencuri keunggulan lewat gol Oday Ali Abdulrahim Kharoub sebelum jeda babak pertama. Situasi tampak semakin memihak Palestina di babak kedua ketika pemain Oman, Harib Al-Saadi, diusir wasit.
Baca Juga: Ini 6 Tim Asia yang Lolos Piala Dunia 2026
Keunggulan jumlah pemain seharusnya menjadi modal emas bagi Ksatria untuk mengunci kemenangan. Namun, di sinilah drama sesungguhnya dimulai.
Hanya beberapa detik sebelum peluit akhir dibunyikan, wasit menunjuk titik putih untuk Oman. Keputusan ini sontak memicu kegaduhan. Tayangan ulang pertandingan dengan jelas memperlihatkan bahwa pemain Oman yang terjatuh di kotak terlarang tampak seperti melakukan diving saat mencoba berduel udara dengan pemain Palestina, alih-alih dilanggar secara sah.
“Penalti. Sebuah kata yang berat dan akhirnya mengubah narasi pertandingan ini,” tulis Football Palestine dengan nada geram. “Bagi mereka yang baru mengenal sepak bola Asia dan cobaan serta kesengsaraan tim nasional Palestina, pertandingan hari Selasa adalah ujian berat. Keputusan yang gagal yang tidak akan diterima di tempat lain di dunia sepak bola, tetapi entah bagaimana dianggap tidak layak untuk dipertimbangkan oleh wasit.”