loading…
Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2025 di Jakarta International Convention Center. FOTO/dok.SindoNews
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti dalam forum tersebut mengatakan bahwa saat ini hanya 22 persen penduduk Indonesia yang mendapatkan pelayanan dari air minum perpipaan. Sedangkan lebih dari 70 persen lainnya mendapatkan sumber air langsung dari sungai, sumur bor, hingga air tanah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Diana mengatakan bahwa akses terhadap air bersih yang aman dan layak adalah hak dari setiap warga negara. Dia menegaskan bahwa urusan air ini tidak bisa hanya berbicara pada komoditas semata, melainkan berkaitan dengan kehidupan nan layak.
“Kami berharap semuanya menggunakan perpipaan, karena itu akan lebih aman,” kata Diana dalam perhelatan Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2025 di Jakarta International Convention Center dikutip Sabtu (14/6).
Baca Juga: KPBU dalam Dinamika Pembiayaan Pembangunan
Diana menilai butuh kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan pelayanan air minum perpipaan hingga mampu menjangkau banyak masyarakat di Indonesia. Menurut dia, agenda IWWEF yang rutin berlangsung setiap tahunnya ini bisa menjadi wadah untuk mendukung kolaborasi itu, karena mempertemukan banyak pemangku kepentingan, investor, hingga perusahaan air minum di daerah-daerah.
Diana juga menyempatkan berkeliling di berbagai both dalam forum tersebut. Dia melakukan dialog dengan Direktur Utama PT. Tigalapan Investama Group, Titi Khoiriah sebuah perusahaan investasi air bersih. Dia menyampaikan diperlukan kerjasama solid untuk mencapai swasembada air.