Jakarta (ANTARA) – Nissan membagikan informasi mengenai desain dan inovasi yang dihadirkan pada mobil listrik Leaf generasi ketiga menjelang peluncuran global kendaraan tersebut, yang dijadwalkan berlangsung akhir bulan ini.
Nissan Leaf pertama kali hadir tahun 2010 sebagai salah satu mobil listrik pertama yang dipasarkan secara massal di dunia.
Menurut siaran Arena EV pada Rabu (4/6), sejak itu lebih dari 700.000 unit Nissan Leaf terjual di berbagai negara dan jarak tempuh kolektifnya mencapai 28 miliar kilometer.
Fokus pengembangan generasi ketiga Nissan Leaf utamanya pada efisiensi aerodinamika, faktor penting dalam memaksimalkan jangkauan mobil listrik.
Leaf terbaru mencatatkan koefisien drag (Cd) sebesar 0,26 untuk model Amerika Serikat dan Jepang, sementara kendaraan versi Eropa dengan desain roda dan kaca spion yang berbeda memiliki Cd 0,25.
Semakin rendah nilai Cd maka semakin kecil hambatan udara yang dihadapi mobil, sehingga konsumsi energinya lebih efisien dan jangkauan perjalanan lebih panjang.
Capaian upaya peningkatan efisiensi dan jarak tempuh kendaraan terjadi berkat berbagai elemen desain cerdas, seperti gagang pintu rata, gril aktif yang menutup saat kecepatan tinggi, desain roda yang dioptimalkan, bagian bawah mobil datar untuk aliran udara halus, dan siluet fastback yang ramping.
Baca juga: Nissan Leaf baru terungkap berdaya jangkau hingga 598 km
Fitur menonjol lain pada Nissan Leaf generasi yang baru adalah atap kaca panorama electrochromic, yang memungkinkan pengendara mengatur tingkat kegelapan kaca hanya dengan satu tombol dan mengontrol cahaya yang masuk ke kabin.
Model atap kaca panorama yang bisa membantu mengurangi panas cahaya matahari tersebut digunakan untuk menggantikan fungsi kerai tradisional yang sering mengorbankan headroom di bagian belakang.
Nissan menyatakan bahwa desain atap ini membantu mengurangi tinggi mobil hingga 12 mm di titik kritis pelepasan udara, sekaligus mempertahankan headroom yang lega di dalam kabin.
Leaf generasi ketiga dibangun di platform CMF-EV milik Nissan, yang dirancang khusus untuk kendaraan listrik.
Platform ini membuat lantai mobil benar-benar datar, tidak seperti mobil bermesin pembakaran internal yang memiliki terowongan tengah untuk knalpot atau poros penggerak.
Dengan demikian, kabin kendaraan bisa lebih terbuka dan lega sehingga penumpang lebih nyaman berada di dalam kendaraan.
Baca juga: Nissan ubah tampilan Leaf generasi ketiga
Nissan mengungkapkan bahwa Leaf generasi ketiga menggunakan motor listrik yang lebih kecil dan lebih senyap tetapi tetap bertenaga. Motor ini mampu menghasilkan tenaga hingga 214 hp dan torsi 355 Nm.
Perusahaan menyampaikan bahwa motor ini memiliki tingkat kebisingan lebih rendah, dengan emisi suara yang diklaim 2 desibel lebih senyap di lingkungan perkotaan dibandingkan model sebelumnya.
Nissan menghadirkan ruang kabin yang lebih lega dengan memindahkan unit HVAC sepenuhnya ke bawah kap mesin, sehingga area dasbor menjadi lebih lapang.
Suspensi belakang multi-link kendaraan telah ditingkatkan dan sistem manajemen termalnya mendapat pembaruan besar.
Baterai pendingin cair yang digunakan kini dilengkapi sistem pemulihan panas yang memanfaatkan panas dari pengisi daya internal untuk menjaga suhu baterai tetap optimal.
Baca juga: Nissan uji coba fitur otonom pakai Leaf
Baca juga: Versi produksi Denza Z terlihat menyerupai desain Porsche 911
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025