Olahraga

Sudah Saatnya Jadi Raja Tandang, Bukan Cuma Jago Kandang!

×

Sudah Saatnya Jadi Raja Tandang, Bukan Cuma Jago Kandang!

Sebarkan artikel ini



loading…

Label jago kandang ini tak lagi cukup untuk membawa Timnas Indonesia melangkah ke panggung Piala Dunia / Foto: Timnas Indonesia

Gemuruh Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) memang selalu istimewa. Puluhan ribu suporter setia Timnas Indonesia kerap jadi momok menakutkan bagi tim lawan, menjadikan Indonesia kekuatan yang dihormati di kandang sendiri.

Namun, label jago kandang ini tak lagi cukup untuk membawa Timnas Indonesia melangkah ke panggung Piala Dunia . Tim besutan Patrick Kluivert harus berani menghadapi kenyataan bahwa kemenangan kandang seringkali hanya menjadi pelipur lara atas kegagalan di laga tandang.

Ironisnya, saat tim-tim besar dunia dan Asia mampu mencuri poin bahkan kemenangan di mana pun mereka bermain, Timnas Indonesia masih menunjukkan performa yang berbeda jauh saat berlaga di markas lawan. Tekanan suporter, perbedaan cuaca, hingga adaptasi lapangan kerap menjadi tantangan yang tak mampu diatasi.

Baca Juga: Lupakan Aib Kekalahan Timnas Indonesia 0-6 dari Jepang, Patrick Kluivert: Fokus Babak 4

Rekor Pahit di Jepang Jadi Alarm Keras

Pukulan telak terbaru datang dari Suita City Stadium, Jepang, pada Selasa (10/6/2025). Dalam laga penutup Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Skuad Garuda dibantai 0-6 oleh Samurai Biru. Ini bukan hanya kekalahan biasa, melainkan kekalahan terbesar Timnas Indonesia di babak kualifikasi, menyoroti jurang kualitas yang masih menganga lebar.

Pengamat sepak bola, Haris Pardede, atau akrab disapa Bung Harpa, tak segan melontarkan kritik pedas. “Yang pasti menghadapi Jepang kita benar-benar kalah total, bukan soal skor, bukan juga soal hasil akhir yang membuat semua orang kecewa tapi bagaimana segala lini dikunci oleh Jepang,” ujarnya dikutip dari akun YouTube pribadinya.

Bung Harpa menambahkan, kualitas permainan Timnas terlihat sangat jelas dalam pertandingan ini, bukan hanya soal individu seperti yang mungkin disebut Patrick Kluivert, tapi juga kekompakan tim. Meskipun Jepang menurunkan pemain lapis kedua, mereka tetap menunjukkan kualitas kelas atas karena para pemain tersebut termotivasi untuk dilirik pelatih demi tempat di Piala Dunia 2026.

Baca Juga: Kemenangan Palestina Dirampok! Penalti Kontroversial Hancurkan Mimpi ke Piala Dunia 2026

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

maxwin scatter mahjong ways 2jp mahjong ways akun thailandnaga hitam mahjong wins 3untung maksimal rezeki mahjong wins 2jp banjir wild mahjong winskemenangan mahjong wins 3mahjong ways 2 server thailandjp paus mahjong waysslot gacor